Judul tulisan saya ini terdorong oleh momentum
dalam satu sesi seminar saya dimana saat itu saya mendapat pertanyaan atas
sebuah topik bahasan mengenai the power of belief,Seorang wanita muda sebut
saja Ibu waty menanyakan kepada saya Bagaimana mungkin saya bisa mencapai goal
saya (dia menyebutkan bahwa salah satu goalnya adalah memiliki salon
kecantikan) sementara dia mengaku " saya sama sekali tidak mengerti
ilmunya,saya sama sekali tidak tau management salon ,saya juga bukan ahli tata
rias”,trus bagaimana saya bisa mencapainya? begitu pertanyaannya kepada saya.
Lalu saya mengejarnya dengan pertanyaan "Apakah ibu Waty yakin ibu akan bisa
memiliki/mendirikan salon kecantikan itu?” dia jawab "e.e.e..yakin gak yakin
sih pak”
Para pembaca,Saya yakin apa yang dialamia ibu
Waty ini terjadi juga pada banyak pada para pembaca yang lainnya, banyak orang
yang "memudarkan”kan mimpinya hanya karena tidak mengerti caranya.jadi dalam
kasus Ibu Waty kalau akhirnya dia tidak berhasil mewujudkan goalnya bukan
karena dia tidak tau tetapi karena dia tidak percaya bahwa dia bisa
mencapainya.
Para pembaca pikiran kita
terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian pikiran sadar dan satu lagi bagian
pikiran bawah sadar.
Meskipun pikiran sadar itu sangat cerdas
tetapi sesungguhnya kekuatanya hanya 1 berbanding 8,8 X dibanding pikiran bawah
sadar,atau jika dibuat dalam hitungan presentasi maka kekuatan pikiran sadar
hanya 12% sementara kekuatan pikiran bawah sadar 88%.Nah dari uraian diatas
bisa dibayangkan diterjemahkan bahwa level kepercayaan memiliki kekuatan hamper
9X lipat lebih besar dibanding pengetahuan,dan pada kenyataannya memang
demikian adanya,
Mari kita perhatikan contoh-contoh berikut:
Apakah anda sudah tau orang tua kandung anda?
Tanpa anda jawab saya mendahuluinya dengan jawaban, anda tidak tau atau lebih
tepat belum tau!!!, para pembaca mungkin akan dengan keras memprotes "enak
saja,lha terus yang ada dirumah dan mengurusku dari kecil itu siapa?” itulah
orang tua saya,begitu jawaban anda.Saya akan tetap ngotot mengatakan anda belum
tau karena saya yakin anda pasti belum pernah melakukan test DNA,jadi bagaimana
anda tau? yang selama ini terjadi hanya anda percaya bahwa merekalah orang tua
kandung anda.Siapa tau bahwa anda ternyata anak pungut..he..he..,Siapa yang tau
anda tertukar dirumah sakit dulu waktu baru lahir saat ayah anda yang
menungguin lagi pergi ketoilet dan mama anda tertidur ada yang iseng menukar
anda,hayo……siapa yang tau? Anda mungkin akan ngotot berkata "Gak mungkin”!! gak
mungkin!!,Para pembaca saya bilang saat anda
lahir anda gak tau dan belum mengerti apa-apa jadi kalau anda ditukarpun anda
gak akan bisa bersaksi dan mengatakan "eh,pak saya ketukar”! he..he..Jadi
sekali lagi anda tidak tau apakah anda benar-benar anak kandung dari orang tua
yang selama ini anda patuhi,anda hormati dan anda banggakan itu.yang anda alami
adalah anda percaya mereka adalah orang tua kandung anda dan itu sudah cukup
untuk membuat anda menaruh hormat dan bakti kepadanya.begitupun sebaliknya
karena ayah dan ibu kita percaya bahwa kita ini anaknya maka beliau mati-matian
menafkahi,mengasihi dan mengurus kita selama ini.
Satu lagi contoh lain!
Apakah anda pernah lihat setan/Hantu? Saya
yakin anda semua atau paling tidak sebagian besar anda akan jawab belum pernah
lihat tapi kalau saya kejar apakah anda takut hantu kalau harus ketemu,
sebagian besar dari anda akan bilang takuutttt.nah ini satu bukti lagi bahwa
walaupun kita tidak tau tetapi karena kita "Mempercayai setan itu serem” maka
sudah cukup membuat anda ketakutan waktu ditawarkan untuk dipertemukan dengan
hantu/setan.Pengetahuan anda tentang hantu tidak ada tetapi kepercayaan anda
bahwa hantu itu menyeramkan cukup membuat anda takutt.
Satu lagi…
Kalau ada papan kayu berlebar 1 meter dan
tebalnya 40 cm dengan panjang 20 meter terpasang dengan ketinggian 1 meter dan
anda diminta untuk meniti diatasnya kira-kira anda berani gak,saya tau anda
akan jawab "ya mudah sajalah,” its oke saya percaya kepada anda,tapi kalau
pertanyaannya dirubah masih dengan papan yang sama tetapi kali ini
ketinggiannya dinaikkan menjadi 50 meter apakah anda masih mengatakan "Berani?”
sebagian dari pembaca mungkin masih berani tapi banyak juga yang sebelumnya
berani kali ini mulai ragu dan sebagian bilang gak berani.Para pembaca secara
nalar,secara pengetahuan papan seperti itu jelas aman untuk dilewati tetapi
kepercayaan kita "nanti kalau jatuh bagaimana”? itu sudah cukup untuk membuat
kita ragu-ragu dan bahkan mundur tidak berani.
Nah para pembaca saya harap
ilustrasi-ilustrasi tadi mulai membantu membuat para pembaca paham bahwa kita
tidak boleh terhambat kepercayaan kita hanya karena kurang pengetahuan
kita..dalam kenyataannya kalau kita tanyakan kepada orang-orang yang telah
sukses dan berhasil mencapai goal-goal mereka apakah sebelumnya mereka sudah
tau jalan menuju keberhasilanya sekarang? Mereka semua akan menjawabnya "Kami
tidak tau jalannya,tapi kami percaya kami bisa”. Iman adalah sesuatu yang kita
percayai meski kita tidak mengetahui.
So…Kesimpulanya:
• Ketahui apa yang sungguh-sungguh kita mau.
• Percayai bahwa kita akan mencapainya.
• Pelihara keyakinan dan teruslah bergembira
mengusahakannya.
Babaimana caranya percayalah TUHAN melalui
alam semesta akan mendukung inilah inti dari mestakung,semesta mendukung.
|