Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. "Oh… saya mau ke Jakarta terus "connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan se
... Read more »
Menyikapi penghinaan terhadap Islam yang ada dalam blog, grup banyak umat Islam terbawa emosi membalas dengan penghinaan juga.
Terhadap rencana pembakaran Alquran yang dilakukan Pendeta Terry Jones dari Gainesville, Florida pada tanggal 11 September 2010 janganlah kita terbawa emosi.
Ini adalah sebuah doa yang berbentuk puisi, ditulis oleh Jenderal Douglas Mac Arthur, seorang jenderal Amerika yang terkenal dengan kata-katanya "We shall return”. Kata-kata itu ia ucapkan sebagai janji kepada rakyat Philipina, ketika ia terpaksa mundur ke Australia, karena tentaranya tidak dapat menahan serbuan Jepang pada Perang Dunia ke II. Dan ia memenuhi janjinya, membebaskan rakyat Philipina dari kekuasaan Jepang yang kejam.
MacArthur menulis puisi ini sebagai hadiah ulang tahun bagi putranya, karena pada hari ulang tahun putran
... Read more »
Penyakit yang sedang melanda kebanyakan manusia adalah terlalu mencintai dunia dan takut akan kematian. Padahal kebahagian dunia hanya sementara, hanya semu, bahkan terkadang palsu,yang kekal adalah kehidupan setelah mati, kebahagian yang hakiki adalah kebahagian disurga. Tapi bukan berarti kita tidak pantas untuk bahagia didunia meski hanya sementara. Lantas sudah siapkan kita menghadapi maut yang sewaktu-waktu menyapa kita, membawa kita menjalani kehidupan yang sesungguhnya
Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan kau akan hidup selamanya. Dan beramal buat akhiratmu, seakan-akan kau akan menemui ajal esok pagi. ...
Layaknya tanah liat yang di bakar, kemudian dibentuk menjadi sebuah guci yang masih hitam, lalu kemudian di keringkan dan dibakar kembali, yang setelah itu di ulas oleh cat-cat terbaik untuk menghiasi guci agar indah di pandang, sehingga Nampak cantik saat di jadikan hiasan rumah. Seperti itulah kita dibentuk oleh sang pencipta, suatu proses panjang yang melelahkan dan memerlukan energi dan kesabaran yang kuat.
Di sadari atau tidak, hidup ini adalah sebua
... Read more »
(Ulasan Workshop "Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis IT” di SMA Wachid Hasyim – sebagai Rangkaian Acara HUT ke-25 SMA Wachid Hasyim Kota Pamekasan)
Oleh : Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si*
Genap 25 tahun SMA Wachid Hasyim Pamekasan merayakan hari jadinya. Sebagai rangkaian perayaan ulang tahun perak SMA Wachid hasyim yang ke-25 ini, kepala SMA Wachid Hasyim Bapak Abu Yasid membuat terobosan besar. Beberapa rangkain acara untuk memeriahkan HUT ke-25 SMA Wachid Hasyim kota Pamekasan di susun meriah dan inovatif bagi pengembangan pendidikan kota Pamekasan. Sebagai salah satu rangkaian peringatan dirgahayu ke-25 SMA Wachid Hasyim Kota Pamekasan, maka diselenggarakanlah sebuah Workshop Teknologi. Tak tanggung-tanggung workshop tersebut di beri judul "Pembuatan Media Pembelajaran Berbasisi IT” yang menurut beliau (Kepala Sekolah) adalah yang pertama diada
... Read more »
Menjadi wali kelas memang bukan cita-cita saya yang utama. Namun demi menjalankan tugas akhirnya saya juga harus (wajib) menjadi orang tua bagi kelas yang saya bina. Jangankan menjadi orang tua, menikah saja waktu itu belum. Banyak pertanyaan dan kegelisahan yang menghampiri pikiran saya ketika dihadapkan menjadi "Orang tua” bagi 38 siswa di kelas yang saya bina. Apakah saya bisa ? Akankan saya mampu membina mereka ? dan banyak lagi pertanyaan yang kudu saya jawab dan saya implementasikan di lapangan. Berbekal nekad (Bonek) akhirnya saya terima tugas wali kelas tersebut. Berawal menjadi wali kelas di kelas X-2 SMA Dharma Wanita Surabaya. Kepemimpinan saya waktu itu masih mudah terbawa emosi bahkan sempat di demo siswa karena melakukan kekerasan kepada siswa. Meski saya tidak merasa bersalah, akhirnya saya kudu maju ke mimbar bebas untuk meminta maaf. Dalam hati
... Read more »